Senin, 31 Maret 2014

Asal Usul Kamera

Posted by Septrio Asrul
01/04/2014. 12:01
Sebenarnya bagaimana sih awal mula ditemukan kamera? Apakah kamera tempo dulu bentuknya seperti kamera saat ini? mari kita menambah pengetahuan tentang asal usul kamera :)
Kamera merupakan alat yang berfungsi untuk mengabadikan gambar atau momen-momen yang kita anggap penting. Pada abat ke-21, kamera sudah bisa menghasilkan sebuah gambar yang dapat langsung kita lihat hasilnya, tidak seperti kamera pada awal mula ditemukannya yang membutuhkan berbagai proses sebelum kita dapat melihat hasilnya. Kamera juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan lain sebagainya. Perkembangan kamera pun telah meliputi berbagai bidang, seperti pada bidang sinematografi, pendidikan, kedokteran, dan bahkan sampai pada bidang sistem pertahanan dan keamanan pun tidak terlepas dari penggunaan teknologi kamera ini.

Sebenarnya usaha manusia untuk mengabadikan apa yang dilihat oleh mata telah dimulai sejak 336 Sebelum Masehi (SM). Pada waktu itu Aristoteles memperkenalkan teknologi ‘lubang jarum’. Aristoteles mengatakan bahwa cahaya yang melewati lubang kecil akan membentuk kesan atau gambar atau image. Metode yang diperkenalkan Aristoteles inilah yang dijadikan prinsip dasar teori yang terus digunakan dalam pengembangan teknologi fotografi.

 Pada abad ke-11 s
esuai dengan prinsip kerja tersebut ditemukan kamera yang diberi nama Camera Obscura. Obscura berasa dari bahasa Latin yang berarti ruang gelap. Kamera ini berbentuk ruangan khusus yang di dalamnya dipantulkan cahaya yang terdiri dari dua lensa konveks. Camera obscura pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muslim yang bernama Alhazen antara tahun 965-1039 Setelah Masehi. Pada tahun 1267, camera obscura disempurnakan oleh Roger Bacon. Dia menambahkan beberapa cermin untuk memantulkan cahaya yang masuk lewat lubang. Hasil pantulan tersebut menciptakan proyeksi gambar kondisi di luar. Peristiwa proyeksi kondisi yang "dibawa" cahaya tersebut, disebut sebagai ilusi optikal.

Seorang matematikawan asal Italia, Gerolomo Cardano, antara tahun 1501-1576 memperkenalkan teknologi orbem e vitro, yang kemudian disebut sebagai nenek moyang lensa kamera. Teknologi ini menggunakan dua cermin cembung yang berfungsi sebagai lensa, sehingga cahaya yang masuk mengalami dua kali pemantulan. Tahukah kamu bahwa lensa mempunyai peran yang penting pada sebuah kamera. Tanpa lensa, kamera tidak akan bisa mengambil gambar. Tugas lensa adalah mengambil cahaya dari subyek agar masuk ke dalam fokus sehingga bisa menghasilkan gambar yang bagus.

Pada tahun 1660-an ilmuwan Inggris yang bernama Robert Boyle dan asistennya Robert Hooke menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Pada tahun 1685, Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh Johann Zahn. Kamera ini cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi. Kamera ini sering kita lihat pada film-film bertema jaman dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap. Dengan penemuan baru tersebut mulailah kamera dikenal oleh masyarakat luas. Akhir abad ke 16, seorang ilmuwan dan penulis bernama Giovanni Battista della Porta dari Itali mengembangkan camera obscura. Ia mencoba mengadakan eksperimen dengan menggunakan sebuah lensa sederhana untuk mempertajam proyeksi bayangan yang masuk melalui lubang. Walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna, namun langkah ini telah menandai mulai digunakannya sebuah lensa dalam pengembangan camera obscura.

Abad ke-17, orang-orang berpendapat bahwa tidak bisa sembarang lensa yang bisa digunakan pada camera obscura. Maka dibuatlah lensa konveks yang berfungsi untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan lebih tajam. Pada waktu itu kamera obscura ini sudah berbentuk menjadi sebuah kotak yang mudah untuk dibawa dan dipindahkan.

Orang yang berjasa menyempurnakan kamera adalah Jacques Daguerre pada tahun 1837. Pada waktu itu ia menemukan lempengan yang diletakkan dalam alat camera obscura, hingga bisa langsung menyerap proyeksi gambar yang terpantul. Teknik mencetak karya Daguerre ini kemudian disebut daguerreotype. Namun teknik ini memuliki kelemahan yaitu hanya bisa bisa mencetak gambar sebanyak satu kali. Teknik ini kemudian dijual kepada pemerintah Perancis pada tahun 1839. Teknik mencetak gambar ini kemudian menjadi tersebar ke seluruh Eropa dan Amerika.

Lalu muncul teknologi baru yang bisa memperbanyak foto lewat kertas film negatif. Teknik baru yang disebut dengan calotype ini ditemukan oleh William Fox Talbot dari Inggris pada tahun 1844. Meski cetakannya tidak sebagus foto Daguerre, tapi dia bisa memperbanyak hasilnya berapapun jumlahnya. Proses ini kemudian dinamakan photography, dan kemudian diakui sebagai inspirator proses foto modern. Setelah Daguerre dan William Talbot, pada tahun 1852, Frederick Scott Archer membuat temuan mencetak foto yang lebih cepat. Hanya dalam waktu 3 detik saja!! Caranya adalah dengan mencetak gambar pada saat plat film masih dalam keadaan basah. Teknik ini kemudian dinamakan collodion.

Pada tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan yang digunakan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan piringan kaca fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah ada yang lebih handy alias bisa ditenteng. Ini merupakan awal dari proses produksi massal film. Tahun 1888 kamera Kodak portable box diperkenalkan oleh Eastman ke publik. Alat ini lebih ringkas dan sederhana daripada alat-alat fotografi sebelumnya. Alat ini sudah bisa digunakan oleh setiap orang, karena mudah digunakan.

Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut dan teknik-teknik dalam fotografi pun berkembang dengan pesat. Pada tahun 1924, Leitz memperkenalkan Kamera Leica yang kecil dan sederhana dalam penggunaannya. Kamera ini kemudian menjadi standar para jurnalis di masa itu. Kemudian pada tahun 1947, Edwin Land menemukan kamera Polaroid yang memungkinkan untuk mencetak gambar secara langsung tanpa memiliki negatif film, karena film instant digunakan langsung di dalam kamera tersebut.

Kamera video yang bukan hanya bisa merekam gambar bergerak, tapi juga suaranya berhasil diciptakan oleh Philips dan Sony pada tahun 1979. Mereka juga memperkenalkan kaset video sebagai media perekamnya.

Kemudian pada tahun 1986, Kodak berhasil menemukan teknologi fotografi tanpa film, yakni melalui sebuah sensor pada kamera yang bisa merekam 1,4 juta elemen gambar. Kemampuan merekam gambar inilah yang kemudian disebut sebagai megapixles. Selanjutanya pada tahun 1990, Kodak memperkenalkan kamera digital pertama di dunia. Sedikit pengetahuan tentang kamera saat  ini."klik disini"

Salah Satu Objek Wisata Kota Padang

sisi lain PANTAI PASIR JAMBAK di sore hariPDFCetakSurel
Ditulis oleh septrio asrul
Minggu, 31 Maret 201 20:17



Merupakan salah satu tempat penghilang penat, berkumpul bersama keluarga dan relasi. Letak geografis kota Padang yang yang mayoritas di pinggir pantai mem­buatnya kaya de­ngan objek wisata pantai. Selain Pantai Padang, Pantai Carolina dan Pantai Nirwana, masih ada lagi Pantai Pasir Jambak yang terletak di Muaro Penjalinan, Kecamatan Koto Tangah.
Dari pusat kota Padang, pantai ini berjarak kurang lebih 14 km menuju arah utara atau di jalur antara Padang dan Bukittinggi. Letaknya sedikit agak ke dalam, dari Simpang Muaro Penjalinan anda masih harus menempuh perjalanan lagi sekitar 5 km ke dalamnya.
Selain dengan motor/mobil pribadi ataupun rental, Anda juga bisa menggunakan angkutan umum yang tujuannya ke Lubuk Buaya kemudian disambung angkutan langsung ke arah pantai atau anda juga bisa menyewa jasa ojek yang biasanya mangakal di sekitaran simpang Muaro Penjalinan. Pada jalur menuju Bukittinggi, sekitar di km 14 akan ada petunjuk jalan di mana Anda harus belok kiri menuju lokasi pantai. Tiket masuknya pun tak terlalu mahal, hanya Rp5.000 per orang.
Meski sedikit jauh, namun, pastinya Anda akan merasa terhibur akan keindahan alam yang bisa Anda dinikmati di Pantai Pasir Jambak ini. Menikmati deburan ombak yang memecah di pasir pantai yang bersih, atau bermain ombak bersama keluarga, atau juga duduk di pondok lesehan sambil menikmati air kelapa muda. Sewa satu pondok lesehan berikut tikar plastik untuk alas duduk Anda sekeluarga, hanya Rp10.000 sepanjang hari. Cukup menarik bukan?
Jika Anda ingin shalat, ada sebuah musala yang disediakan oleh pengelola pantai. Juga tersedia WC umum dengan tarif rata-rata Rp1.000 untuk buang air kecil/besar dan Rp2.000 untuk mandi.
Di hari biasa, pengunjung tentunya masih sepi. Pantai ini akan semakin ramai pengunjungnya pada akhir pekan.
Pohon kelapa yang tumbuh di pantai tersebut, seolah membelah jalan yang bisa dilewati roda empat maupun roda dua. Jalanan menjadi sangat teduh, meski cuaca panas terik. Jika Anda ingin menikmati segarnya air kelapa muda juga bisa. Warung-warung yang berjejer di pinggir pantai, menjual kelapa muda yang sangat murah, hanya Rp6.000 per butir dan Rp.10.000 untuk dua butir. Selain itu, juga ada makanan ringan serta mie instant dengan harga yang murah.
Liukan daun-daun pohon-pohon cemara yang tumbuh di sepanjang pantai nan bersih ini, semakin menambah keindahan pantai Pasir Jambak.
Saat senja, sunset yang sangat indah akan bisa Anda nikmati. Matahari yang perlahan tenggelam ke lautan, turut memperindah suasana anda bersama keluarga di sore.
So, jika anda berkunjung ke Kota Padang jangan lupa untuk menyempatkan diri berkunjung ke pantai yang masih sangat asri ini :).